https://igsedutopia.blogspot.com/

Senin, 05 Agustus 2019

Kurikulum: Cambridge

Mengapa sekolah kami memilih kurikulum Cambridge?

§ISLAMIC  :  Karakter islami/Islamic Value

§GREEN  :  Ramah lingkungan/Green Environment

§SCHOOL  :  Pendidikan berkelanjutan/Continuous Improvement

Kami bertransformasi dan kami mengupayakan peningkatan yang berkelanjutan ( continuous improvement). Dan kami percaya bahwa sekolah yang positif adalah sekolah yang berkomitmen mengupayakan peningkatan daya dukung sekolah terhadap kurikulum pendidikan yang dianut, baik dalam hal sumber daya guru, materi dan sumber belajar, maupun sarana fisik. Sebagaimana gedung sekolah kami yang bertransformasi, kami juga ingin memperjelas jalur peningkatan kompetensi para guru kami sebagai bagian dari warga dunia. Para pendidik yang berkompeten dan mampu memenuhi kebutuhan anak didiknya yang kelak hidup di zaman yang berbeda dengan saat ini. Ditengah berkembangnya isu disruptive era dan abundance era , kami pun merasa untuk turut serta mengambil bagian memenuhi kemampuan para lulusan kami agar mampu bersaing secara global. Fakta bahwa kurikulum pendidikan nasional saat ini juga berbasis STEM (Science, Technology, Engineering/ Environment and Math) dalam ruang belajarnya dimana banyak bersumber dari metode-metode yang telah dikembangkan di banyak sekolah di luar negri, maka selain menguatkan konsep islami dan konsep alam kami juga mengadopsi kurikulum yang diakui secara internasional dalam hal ini kami memilih Cambridge Curriculum. 





 Sebagaimana pernah ditulis oleh Shelagh Berchtesgaden
-School Adviser of International Programme to Islamic Green School- berikut kami tampilkan kembali sumber ulasan mengenai Cambridge Curriculum di IGS (terbut: 5 April 2017)


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada zaman ini, dimana kita sepertinya hidup ditengah-tengah perkembangan kebudayaan dan kebiasaan dalam hidup sehari-hari, banyak hal yang membuat kita merasa tidak mampu menghadang itu semua, terlebih lagi jika kita memikirkan bagaimana anak-anak dan cucu kita nanti mencari nafkah, atau mungkin sekedar bersosialisasi dengan warga dunia. Sepertinya sudah tidak mungkin lagi kita membatasi diri dan pergaulan kita hanya pada lingkungan dimana tempat tinggal dan ruang lingkup kerja kita, karena dengan banyaknya jumlah penduduk yang terus bertambah, namun tanpa pertumbuhan pangsa pekerjaan yang juga berkembang seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dunia, maka sangatlah sulit membayangkan bagaimana keturunan kita akan hidup kelak, katakanlah dalam 20 tahun mendatang.

Kami yang peduli akan situasi sesungguhnya serta bergerak dibidang pendidikan, sudah mengantisipasi hal-hal tersebut sebelum anak-anak didik kami terlambat menyadarinya. Ada beragam jenis kurikulum di berbagai belahan dunia, seperti kurikulum yang drai jepang yang terkenal dengan budi pekertinya sejak mereka duduk dibangku SD, ataupun kurikulum Amerika (International Baccalaureate) yang mensyaratkan peserta didiknya memiliki kemampuan diatas rata-rata dan nilai sangat baik di semua bidang studi agar dapat lulus.
Pada akhinya, seperti yang kami ketahui dari salah seorang teman di Dinas Pendidikan Provinsi, bahwa Indoesia ternyata selama ini banyak belajar dari sistem pendidikan dinegara Inggris. Setelah kami berkonsultasi dengan beberapa sahabat di DepDikNas, kami berkesimpulan bahwa untuk program International yang terbaik saat ini adalah kurikulum Cambridge.
Disini kami memahami mengapa kurikulum Cambridge merupakan jenis pendidikan yang paling sesuai dengan iklim dan sifat dasar pendidikan di Indonesia, terlebih lagi untuk Sekolah Alam Islami, dimana dalam kurikulum Cambridge ini diajarkan cara bersikap dan berkata-kata dengan tingkat kesopanan yang tinggi, namun yang terutama adalah banyaknya cara-cara untuk mendapatkan hasil terbaik dari informasi-informasi yang ada disekitar kita untuk digunakan demi kemaslahatan orang banyak.

Mengapa demikian? Dalam sistem masyarakat Inggris, mereka tidak begitu peduli dengan latar belakang kebudayaan masing-masing orang, karena negara Inggris merupakan “ melting pot” dari berbagai ras dan suku yang ada diseluruh dunia, yang mana sikap tersebut sangatlah sejalan dengan iklim dan tujuan pendidikan dibumi pertiwi ini. Kita berbeda, namun jangan memandang perbedaan yang ada menjadi sesuatu yang menghalangi kita untuk maju sebagai bangsa yang besar.
Hal lainya adalah cara belajar dan mengajar pad akurikulum Cambridge ini, dimana tenaga pendidik membagikan ilmunya, namun dengan cara membuat peserta didik berpikir kritis, tanggap, dan kreatif. Mereka diharuskan bertanya pada diri mereka sendiri apakah bahan ajaran yang merka sedang pelajari itu benar, masuk akal, serta nyata, atau mungkin dapat dikombinasikan serta dibuat lebih baik lagi dari sebelumnya. Hal tersebut yang dinamakan Reflective Learning Process oleh pihak penyelenggaraan kurikulum Cambridge.

Besar harapan kami agar kita semua dapat maju bersama menyongsong masa depan Indonesia yang lebih maju, berperan aktif diseluruh belahan dunia, baik dalam bidang sains, politik, maupun sebagai fasilitator negara-negara lainnya dalam bertumbuh bersama.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yours in Education,
Shelagh Berchtesgaden
-School Adviser of International Programme to Islamic Green School-

Jalan Cipete Raya No. 113 Mustika Sari, Mustika Jaya, Bekasi
Tlp. 021-29081546/085100954085
08129462585 (Dr dr Suzy Yusna Dewi SPKJ(K)) | 08128316678 (English only)

IG : igsinternational

Fb : igs cambridge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar